JANGAN DILUPAKAN.
Punya Luka hati, jangan dilupakan.. Karena dijamin ngga akan bisa
dilupakan, lha wong nancep ke alam bawah sadarnya. Sebab ada kenangan
dengan seseorang yang menyakitkan akan masuk ke alam bawah sadar,
terekam di sana. Jadi, ngak bakal bisa dilupain.. Makanya, jangan
dilupain itu kenangan manis, pahit, asem, asinnya sama si anu. Jangan
juga dicuekin atau dialihkan. Ini malah bahaya. Kalau keingetan lagi
malah bisa bikin GALAU.
Jadi, ngak boleh dilupakan, jangan dicuekin. Terus, diapain dong ini luka hatinya? Diobati. Obat yang baik bukan membuat sakitnya ngga berasa, tapi sakitnya sembuh. Jadi sembuh permanen deh. Nah.. Obat Patah Hati atau Luka Hati adalah bukan dengan melupakan/mengabaikan, tapi dengan MENGAMBIL HIKMAHnya. Tuhan hanya berikan yang TERBAIK buat kita. Meski kadang kita belum bisa langsung melihatnya. Percaya kan?
Kita melihat wanita dari paras dan akhlaqnya. Kita melihat pria dari karakter dan kemapanannya. Tav, Allah melihat lebih dari itu, ttg masa depan.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Mungkin akan tiba saatnya di mana kita harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Intinya Ikhlas!
Perintah Allah pertama pada Nabi Muhammad saw dan ummatnya adalah belajar, belajar, belajar... ilmu, ilmu, ilmu...
Belajar itu luas dan justru kita harus lebih suka belajar bagaimana cara agar bisa lebih dekat dengan Tuhan; lebih suka belajar memahami hakikat hidup di dunia. Dengan begitu, ketika ada masalah atau musibah, kita jarang mengeluh bahkan lebih cenderung pasrah kepada Tuhan. Dari situ juga kita bisa lebih banyak berpikir positif dari setiap kejadian.
Pernah ada cerita tentang seseorang di pesantren yang terkena musibah dan mengadu kepada (Alm) Kyai Qosim. Toko besi tua miliknya dibobol maling dengan kerugian puluhan juta rupiah.
Dengan simple Almarhum Kyai hanya bertanya begini, "jika kamu cuma dikasih 2 pilihan, ingin jadi maling atau kemalingan..?"
Kawannya menjawab, "ingin kemalingan saja".
"nah kalo begitu, ya udah ngak usah pusing dengan kehilangan itu." begitu jawab Kyai enteng.
Artinya lebih banyak menyerahkan segala urusan kepada Tuhan, lebih berpikir positif dari segala kejadian itu akan membuat kita lebih tenang.
Jadi, ngak boleh dilupakan, jangan dicuekin. Terus, diapain dong ini luka hatinya? Diobati. Obat yang baik bukan membuat sakitnya ngga berasa, tapi sakitnya sembuh. Jadi sembuh permanen deh. Nah.. Obat Patah Hati atau Luka Hati adalah bukan dengan melupakan/mengabaikan, tapi dengan MENGAMBIL HIKMAHnya. Tuhan hanya berikan yang TERBAIK buat kita. Meski kadang kita belum bisa langsung melihatnya. Percaya kan?
Kita melihat wanita dari paras dan akhlaqnya. Kita melihat pria dari karakter dan kemapanannya. Tav, Allah melihat lebih dari itu, ttg masa depan.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Mungkin akan tiba saatnya di mana kita harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Intinya Ikhlas!
Perintah Allah pertama pada Nabi Muhammad saw dan ummatnya adalah belajar, belajar, belajar... ilmu, ilmu, ilmu...
Belajar itu luas dan justru kita harus lebih suka belajar bagaimana cara agar bisa lebih dekat dengan Tuhan; lebih suka belajar memahami hakikat hidup di dunia. Dengan begitu, ketika ada masalah atau musibah, kita jarang mengeluh bahkan lebih cenderung pasrah kepada Tuhan. Dari situ juga kita bisa lebih banyak berpikir positif dari setiap kejadian.
Pernah ada cerita tentang seseorang di pesantren yang terkena musibah dan mengadu kepada (Alm) Kyai Qosim. Toko besi tua miliknya dibobol maling dengan kerugian puluhan juta rupiah.
Dengan simple Almarhum Kyai hanya bertanya begini, "jika kamu cuma dikasih 2 pilihan, ingin jadi maling atau kemalingan..?"
Kawannya menjawab, "ingin kemalingan saja".
"nah kalo begitu, ya udah ngak usah pusing dengan kehilangan itu." begitu jawab Kyai enteng.
Artinya lebih banyak menyerahkan segala urusan kepada Tuhan, lebih berpikir positif dari segala kejadian itu akan membuat kita lebih tenang.
Menarik ^_^
BalasHapus